TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
A.PENGERTIAN
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan olah gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah perkembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang di kenal sebagai aliran behavioristik. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulis-responnya, mendudukan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan resppon. Seseorang dianggap telah belajar jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunnya. Stimulus adalah apa saja yang di berikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diiberikan oleh guru tersebut. teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Ada 3 hukum belajar yang utama : 1) hukum efek, 2)hukum latihan, 3) hukum kesiapan. Faktor lain yang dianggap penting dalam teori behavioristik adala faktor penguatan (reinforcement).
Teori behavioristik menurut para ahli :
- Wakson
Mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulis dan resppon, namu stimulus dan respon tersebut harus dapat diamati dan diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan - perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati dan diukur.
- Clark Hull
Hull menganggap balajar sangat terpengaruh oleh teori evolusi , semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organismme tetap bertahan hidup. Olae sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajar pun selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam - macam..
Analisis tentang teori behavioristik
Kaum behavioris menjelaskan bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment manjadi stimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku. Pandangan teori behavioristik telah cukup lama di anut oleh para pedidik. Namun dari semua teori yang ada, teori Skinner lah yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori behavioristik. Teori behavioristik banyak diketik karena seringkali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyka varibel atau hal - hal yang berkaitan dengan pendidikan atau belajar yang dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu menjelaskan penyimpangan - penyimpangan yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon.
Pandangan behavioristik hanya mengakui adanya simulis dan respon yang dapat diamati. Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk berfikir linier, konveregen, tidak kreatif, dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa pebelajar menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadi peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.
Menurut guthrei hukuman memegang peranan penting dalam proses belajar, namun ada beberapa alasan mengapa Skinner tidak sependapat dengan Guthrei :
· Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat sementara.
· Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi bila hukuman berlangsung lama.
· Hukuman yang mendorong si terhukum untuk mencari cara lain agar ia terbebas dari hukuman dengan kata lain si terhukum melakukan hal - hal lain yang kadang kala lebih buruk daripada kesalahan yang diperbuatnya.
Jika pebelajar melakukan kesalahan maka pebelajar diberi hukuman ( penguat negative ), tetapi jika pebelajar melakukan sesuatu yang mengenakkan atau ia memperbaiki kasalahan maka hukumanya dikurangai ( panguat positif ).
B. TEORI CONNECTIONISME S.R BOND
Teori ini dikemukakan oleh Thordike dia menyimpulkan bahwa respon lepas dari kurungan itu lambat laun diasosiakan dengan situasi stimulus dalam belajar coba - coba, trial dan error, inilah kesimpulanpenelitian yang ia lakukan terhadap perilaku hewan dalam kurungan.
Ada 3 hukuman yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan Thordike, yaitu :
- Hukum Efek
Hukum ini menyebutkan bahwa jeadaan memuaskan menyusul respon memperkuat pautan antara stimulus dan tingkah laku.
- Hukum Latihan
Hukuman ini menjelaskan seperti pepatah “ latihan menjadi sempurna “ dengan kata lain pengalaman yang diulang - ulang akan menimbulkan respon ( tanggapan ) yang benar.
- Hukum Kesiapan
Hukuman ini melukiskan syarat - syarat yang emnentukan keadaan yang disebut “ memuaskan “,”menjengkelkan" itu. Secara singkat, pelaksanaan tindakan sebagai respon terhadap suatu impuls yang kuat menimbulkan kepuasan.
Jadi, menurut Thordike dasar dari belajar tidak lain adalah asosiasi antara kesan panca indera dengan impuls untuk bertindak. Asosiasi ini disebut Connecting. Sama maknanya dengan belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon antara aksi dan reaksi.
Menurut teori ini ada beberapa kelemahan belajar, yaitu :
1. belajat menurut teori ini bersifat mekanitis
2. pebelajar bersifat teacher centered ( terpusat pada guru )
3. anak didik pasif
4. teori ini lebih mengutamakan materi
C. TEORI CLASSICAL CONDITIONING
Disekolah bagi anak didik bunyi lonceng dalam frekuensi tertentu sebagai tanda masuk, istirahat atau pulang, maka mereka akan menaatinya. Contoh tersebut merupakan bentuk kelakuan yang terjadi karena kebiasaan yang disebut conditioning, karena kondisinya diciptakan, maka sudah menjadi kebiasaan. Kondisi yang diciptakan ini merupakan syarat, memunculkan reflek berayarat.
Teori ini pun mempunyai kelemahan, diantaranya :
1. percobaan laboratorium berbeda dengan keadaan sebenarnya
2. pribadi seseorang dapat mempengaruhi hasil eksperiman
3. respon mungkin dipengaruhi oleh stimulus yang tak dikenal. Dengan kata lain, tidak dapat diramalkan lebih dahulu, stimulus manakah yang menarik perhatian sesorang.
4. teori ini sangat sederhana dan tidak memuaskan untuk menjelaskan segala seluk-beluk belajar yang ternyata sangat kompleks.
D. TEORI BELAJAR MENURUT EDWIN G
Gurhrie juga mengemukakan bahwa “hukuman” memegang peran penting dalam proses belajar. Menurutnya suatu hukuman yang diberikan pada saat yang tepat, akan mampu mengubah kebiasaan seseorang. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang setiap kali pulang dari sekolah, selalu menvampakkan baju dan topinya dilantai. Kemudian ibunya menyuruh agar baju dan topinya di gantungkan setiap kali pulang sekolah dan memasuki rumah. Setelah beberapa kali melakukan hal itu, respon menggantung topi dan bajju manjadi terasosiasi dengan stimulus memasuki rumah.
Azas balajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti, yaitu gabungan stimulus - stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikkuti oleh gerakan yang sama. Balajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi.pengutan sekedar hanya mellindungi hasil belajar yang baruagar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon hanya bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap.saran utama dalam teori ini adlah guru harus dapat mengasosiasikan stimulus respon secara tepat. Siswa harus dibimbing melakukan apa yang dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh siswa.
E. TEORI OPERANT CONDITIONING (BF SKINNER)
Teori ini disebut juga teori pengkondisian ataupun teori behavioristik, salah satu tokoh terkenal dalam pengembangan ini adalah Burrhus FedericsKINNER. Pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku oparnsn ( penguatan positif atau negative ) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kelbali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Teori ini diteliti Pavlov dan dikembangan Skinner. Skinner berpendapat setiap suatu tindakan yang telah dibuat ada konsekuensinya, panghargaan untuk tindakan yang baik, dan hukuman untuk tidakan yang salah.
Dalam memberikan penghargaan dan hukuman pun harus berdasarkan dengan filsafat, penuh dengan kebijakan dan hikmat, hingga dalam bertindak tidak ada yang merasa diruhikan. Skinner berpendapat, pribadi seseorang terbentuk dari akibat respon terhadap linhkunganya, untuk itu hal yang paling penting untuk membentuk sebuah kepribadian adalah adanya penghargaan dan hukuman, penghargaan akan diberikan untuk respon ynag di harapkan sedangkan hukuman untuk respon yang salah.
F.APLIKASI TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN
Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktivitas “mimetic” yang menuntut siswa untuk menhungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan evakuasi menuntut satu jawaban benar yang menunjukkan siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.
Teori belajar behavioristik dengan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapatkan penguatan positif dan yang kurang sesuai mendapatkan penghargaan negative.
Beberapa prinsip penerapan teroi belajar adalah :
1. belajar itu berdasarkan keseluruhan
2. anak yang belajar merupakan keseluruhan
3. belajar berkat insight
4. belajar berkat insight
5. belajar berdasarkan pengalaman
Prinsip anak yang belajar merupakan keseluruhan mengandung pengertian bahwa membelajarkan anak itu bukanlah hanya menembangkan intelektualsaja, akan tetapi mengembangkan pribadi anak seutuhnya, oleh karenanya mengajar bukanlah menumpuk memori anak dengan fakta fakta yang lepas lepas, tetapi mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri anak. Pengalaman adalah kejadian yang dapat memberikan arti dan makna kehidupan setiap perilaku individu. Menurut Mukinan ada beberapa prinsip yaitu :
1) teori ini beranggapan bahwa yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang telah dikatakan belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan tingkah laku tertentu.
2) Yang terpenting dalam belajar adalah adanya stimulus dan respon, sebab inilah yang dapat diamati.
3) Reinforcement, yakni apa saja yang dapat menguatkan timbulnya respon, merukan foktor penting dalam belajar. Respon akan semakin kuat apabila reinforcement (baik positif atau negative )” ditambah.
Agar guru dapat mendeteksi atau menyimpulkan bahwa proses pembelajaran itu telah berhasil, maka guru harus :
1. guru hendaknya paham tentang jenis stimulus apa yang tepat untuk diberikan kepada siswa
2. guru juga menerti tentang jenis respon apa yang muncul pada diri siswa
3. untuk mengetahui apakah respon yang ditunjukkan siswa ini benar - benar sesuai dengan apa yanga diinginkan, maka guru harus :
a. menetapkan bahwa respon itu dapat diamati (observable)
b. respon yang di tunjukkan oleh siswa harus dapat pula diukur
c. respon yang ditunjukkan dapat dinyatakan secara eksplisit (bermakna)
d. agar respon dapat diingat terus dalam ingatan maka diperlukan sesekali adanya semacam hadiah
Aplikasi teori belajar dalam proses pembelajaran untuk memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran, maka guru perlu menyiapkan fua hal yaitu:
1. menganalisi kemampuan awal dan karakterisruk siswa sebagai subjek yang akan
diharapkan mampu memiliki sejumlah kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh guru jika melaksanakan analisis terhadap kemampuan dan karakteristik siswa, yaitu ;
a. Akan memperoleh gambaran yang lengkap dan terperinci tentang kemampuan awal para sisw, sebagai prasyarat bagi bahan baru yang akan di sampaikan.
b. Guru dapat memberikan bahan yang lebih relevan dan memberikan contoh serta ilustrasi yang tidak asing bagi siswa.
c. Akan dapat menetahui latar belakang sosio-kultural para siswa, termasuk latar belakang keluarga, sosiao, ekonomi, pendidikan, dan lain lain.
d. Akan dapat megetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik jasmani maupun rohani.
e. Akan dapat mengetahui aspirasi dan kebutuhan para siswa.
f. Dapat mengetahui tingkat bahasa siswa.
g. Dapat mengetahui tungkat penguasaan pengetahui yang telah diperolah sebelum
h. Dapat mengetahui silap dan nilai yang meniwai pribadi para siswa
2. merencanakan materi pembelajaran yang akan dibelajarkan. Hal ini sangat susah untuk diterapkan, karena berimplikasi pada penyediaan perangkat pembelajaran yang memadai. Hasil yang mungkin diketehui adalah bahwa pada pokok materi pembelajaran yang lain sebagian siswa belum atau tidak mengerti dan paham. Rencana strategi pembelajaran yang dapat dilakukanoleh guru terhadap kondisi materi pembelajaran yang sebagian besar siswa sudah mengetahuinya, materi ini bisa dilakukan pembelajaran dalam benruk ko-kurikuler (siswa menelaah dan melaporkan hasilnya ) dan materi yang tidak atau belum paham akan dibelajarkan secara penuh di dalam kelas.